IMF dan Dampaknya bagi Perekonomian
Negara-Negara Berkembang
MAKALAH
Sebagai Pemenuhan Tugas
Mata Kuliah Perspektif Global dengan Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. M. Sulthon
Masyhud, M.Pd dan Zetti Finali, S.Pd, M.Pd
Oleh
Kelompok 8
Siti
Humaira (150210204010)
Siti Nur Gumilang (150210204016)
Tika
Triyana (150210204030)
Kelas B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Lembaga keuangan
internasional didirikan untuk menangani atau mengatasi masalah-masalah keuangan
yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman atau bantuan lainnya.
Pemberian bantuan yang dilakukan oleh lembaga keuangan internasional dapat
bersifat lunak yang berarti dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu
pengembaliannya relatif panjang. Kemudian bantuan internasional juga dilakukan
dengan tujuan komersil, yang biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan
internasional swasta.
Bagi lembaga
keuangan dan perbankan di Indonesia peranan Bank Dunia tidak secara langsung
mempengaruhi operasional perbankan, namun efek sampingan yang timbul dari
operasional lembaga tersebut perlu diketahui dan diperhatikan mengingat
dampaknya yang begitu besar pada perekonomian, yang pada gilirannya
mempengaruhi juga operasional lembaga keuangan dan perbankan tersebut.
Banyak lembaga
keuangan internasional yang menangani masalah keuangan atau perekonomian suatu
negara, salah satu negara yang memanfaatkan fungsi dari lembaga keuangan
internasional salah satu nya adalah Indonesia , bagi Indonesia peranan IMF
(International Monetary Fund), ADB (Asian Development Bank), IDB (International
Development Bank) dan CGI (Consultative Groups on Indonesia) secara langsung
akan mempengaruhi operasional perbankan dalam negeri, namun dampaknya sangat
besar terhadap kondisi perekonomian suatu negara khususnya negara-negara
berkembang.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah sejarah
terbentuknya IMF ?
2.
Bagaimanakah peranan
dan Fungsi IMF ?
3.
Bagaimanakah tujuan
terbentuknya Organisasi IMF ?
4.
Bagaimanakah dampak
positif dan negatiif IMF bagi perekonomian negara-negara berkembang ?
5.
Bagamanakah hubungan
IMF dengan Indonesia ?
C.
Tujuan dan Manfaat
1.
Untuk mengetahui
bagaimana sejarah terbentuknya IMF.
2.
Untuk mengetahui apa
peranan dan fungsi IMF.
3.
Untuk mengetahui
tujuan terbentuknya IMF.
4.
Untuk mengetahui
dampak positif dan negatif IMF bagi perekonomian negara-negara berkembang.
5.
Untuk mengetahui
hubungan IMF dengan Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Tinjauan Teori
Dana Moneter Internasional (DMI) atau International Monetary Fund
(IMF) adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam mengatur
sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk
membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara.
Salah satu misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan
ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan
melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi
badan usaha milik negara.
Perekonomian
adalah perekonomian yang dijalankan oleh bangsa di setiap negara yang
disesuaikan dengan sistem perekonomian. Dan sistem perekonomian
adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya
yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk
menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Karena
tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara
internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara
berkembang tersebut. Negara berkembang memiliki rakyat yang tingkat
kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan.
Dari
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa IMF sangat berpengaruh terhadap
perekonomian negara berkembang karena miliki misi untuk membantu negara-negara
yang mengalami krisis perekonomian. Perekonomian negara-negara berkembang akan
terus dipantau oleh IMF sebagai organisasi internasional yang bergerak dalam
sektor keuangan.
2.2
Pambahasan
A.
Sejarah Lahirnya IMF
Pada saat akhir
Perang Dunia II tersebut, ekonomi cenderung mengerucut pada satu tumpuan
kekuatan, Amerika Serikat (AS). Britania Raya mengalami kebangkrutan ekonomi
akibat resesi sejak akhir abad ke-19 dengan kehilangan cadangan emasnya. Eropa
Barat hancur sebagai akibat perang dunia. Demikian juga dengan Jepang. Dan
tidak ada negara satu pun di dunia yang cukup kuat, kecuali AS.
AS menjadi kekuatan
ekonomi tunggal pada saat itu dengan memiliki cadangan emas mencapai 65 persen
dari seluruh dunia. Dia juga menjadi pemimpin dalam Perang Dunia II dan menang.
AS juga yang secara fisik, tidak tersentuh dan terseret menjadi medan perang,
kecuali wilayah Hawai yang dihajar bom oleh Jepang.
Atas dasar peta
kekuatan tersebut, kesepakatan Bretton Woods sangat kental dengan nuansa peran
AS dalam mengatur tatanan ekonomi dunia. Salah satunya, peran dolar AS sebagai
satu-satunya alat pembayaran dunia. Pada saat itu, setiap mata uang ditetapkan
nilai berdasarkan cadangan emas masing-masing negara dan kemudian menetapkan
nilai tukar mata uang terhadap dolar AS berdasarkan nilai paritasnya terhadap
emas masing-masing.
International
Monetary Fund (IMF) muncul sebagai hasil dari perundingan Bretton Woods, pasca
Great Depression yang melanda dunia pada dekade 1930-an. Pada Pada tanggal 22
Juli 1944 – sebagai akibat dari Great Depression – 44 negara mengadakan
pertemuan di Hotel Mount Washington Hotel, Kota Bretton Woods, New Hampshire,
Amerika Serikat, untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi internasional baru
yang akan dibangun setelah Perang Dunia II. Negara-negara ini percaya bahwa
kerangka kerja sama tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari pengulangan
bencana ekonomi yang terjadi selama Great Depression. Pertemuan ini melahirkan
“Bretton Woods Agreements” yang membangun IMF dan organisasi kembarannya, The
International Bank for Reconstruction and Development (sekarang lebih dikenal
dengan nama World Bank). Pada awalnya, IMF hanya beranggotakan 29 negara, namun
kemudian pada awal tahun 2004 anggota IMF sudah mencapai 184 negara, yang
berarti hampir semua negara anggota PBB juga menjadi anggota IMF.
B.
Peranan dan Fungsi IMF
IMF
memiliki tiga fungsi yang berperan dalam pencapaian dua tujuannya. Adapun
fungsi yang pertama yaitu pemantauan, yang diartikan sebagai tanggung jawab
mengawasi system keuangan internasional dan mengawasi kepatuhan setiap negara anggota
dalam memenuhi kewajibannya untuk mengimplementasi kebijakan-kebijakan yang
kondusif bagi pertumbuhan yang terpadu seperti stabilitas harga, membantu
memajukan pengaturan pertukaran yang stabil dan menghindari manipulasi nilai
tukar, serta memberikan data perekonomiannya kepada IMF sehingga dapat
memantau kondisi ekonomi dan keuangan di seluruh dunia serta memeriksa
apakah kebijakan di negara anggota terbukti benar menurut sudut pandang
internasional maupun nasional. Selain itu juga IMF memiliki kewengan dalam
memperingatkan negara anggota untuk mewaspadai bahaya yang mengintai, dengan
demikian pemerintah dapat mengambil tindakan pencegahan.
Untuk
fungsi kedua yaitu peminjaman, yang diartikan sebagai institusi yang
memberikan pinjaman kepada negara- negara yang mengalami kesulitan dengan
neraca pembayarannya. Tujuan utama peminjaman bagi negara-negara berpendapatan
rendah adalah demi pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan.
Sedangkan
fungsi ketiga yaitu bantuan teknis dan pelatihan. Fungsi ketiga ini membuat IMF
membantu negara-negara anggotanya dalam memberikan saran untuk mengembangkan
institusi pembuat kebijakan dan instrument kebijakan ekonomi yang kuat.
C.
Tujuan IMF
IMF memiliki dua
tujuan yaitu menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan menjaga stabilitas
nilai tukar merupakan dua tujuan yang mencerminkan liberalisasi perdagangan dan
memperkuat globalisasi dengan berbagai implikasinya. Adapun beberapa implikasi
dari dua tujuan IMF tersebut adalah semakin terbukanya perdagangan antara negara
yang diharapkan memiliki dampak positif karena keberadaan suatu negara akan
memiliki pilihan yang lebih luas dalam memperdagangkan hasil produk dan jasanya
atau dengan kata lain yaitu memiliki pilihan ekspor-impor yang lebih luas
sehingga diharapkan akan memperkuat cadangan devisanya. Lebih lanjut bahwa
keterbukaan pasar akan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena akan
semakin banyaknya investasi langsung maupun tidak langsung yang akan mendorong
mobilitas sumber daya semakin efisien, namun kebijakan ini memiliki persyaratan
yaitu dibutuhkannya transparansi dan pemerintah yang demokratis dalam
mempersiapkan iklim investasi yang baik seperti penerapan prinsip-prinsip GCG
dan penegakkan hukum yang baik.
Tujuan kedua yaitu
stabilitas nilai tukar yang diharapakan bermanfaat menjaga keseimbangan
perdagangan internasional sehingga tidak memiliki distorsi harga dalam
implementasi ekspor dan impor. Hal ini didasari bahwa apabila terjadi goncangan
pada nilai tukar yang menyebabkan terdepresiasi mata uang negara tertentu (soft
currency) dan berakibat pada naiknya biaya impor sehingga akan berakibat pada
ketidakseimbangan neraca pembayaran dan sebaliknya. Lebih lanjut bahwa dengan
ketidakseimbangan neraca pembayaran akan mempengaruhi cadangan devisa suatu negara
dalam membiayai permintaan mata utang untuk transaksi bisnis. Sebagai contohnya
yaitu pada saat krisis moneter dimana negara-negara asia terkhususnya asia
tenggara yang mengalami kesulitan cadangan devisa maka IMF dapat membantu
dengan memberikan bantuan financial dan berbagai bantuan teknis lainnya
sehingga secara perlahan-lahan terjadi perbaikan pada kinerja ekonomi.
D.
Dampak IMF terhadap Negara Berkembang
1.
Dampak Positif
Misi IMF adalah
Salah satu misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan
ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan
melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi badan usaha milik negara. Di saat negara-negara anggota IMF
kekeurangan dana dalam menjalankan perekonomiannya, atau bisa di sebut juga
dengan krisis keuanagan. Maka IMF lah yang membantunya dengan cara memeberikan
bantuan dana untuk menstabilakan perekonomian negara-negara yang tergabung dalam
anggota IMF . Dengan tujuan IMF ialah membantu negara yang bermasalah dengan
perekonomiananya agar bisa stabil kembali.
2.
Dampak negatif
Contohnya Indonesia
Krisis Ekonomi yang menghantam Indonesia pada pertengahan 1997 mengakibatkan
utang Indonesia, baik itu utang luar negri pemerintah maupun swasta membumbung
tinggi karena melemahnya rupiah Dalam hal ini, IMF muncul seperti pahlawan yang
akan menjadi penyelamat perekonomian Indonesia dalam bentuk pinjaman.
Namun, pada kenyatannya, utang kepada IMF tidak hanya banyak memberikan
kebaikan pada masayrakat, malah utang Indonesia menjadi semakin
menggunung. Pendekatan yang digunakan oleh IMF keseluruh dunia relatif sama
yaitu melalui program Financial Programming. Lewat pinjamannya, IMF
sebenarnya hanya menbambah beban uatng untuk mendukung posisi neraca
pembayaran. Krena itu, perbaikan yang dilakukna IMF bersifat semu karena bukan
hasil peningkatan aliran modal swasta maupun peningkatan ekspor netto. Sisi
negatif yang sangat menonjol dari peran IMF adalah.
1.
Ketika suatu misi
IMF memasuki suatu negara, mereka tidak lain menjalankan rancangan untuk
penghancuran lembaga-lembaga sosial-ekonomi di balik dalih persyaratan untuk
meminjamkan uang. IMF biasanya mengambangkan program 4 langkah, yaitu :
1)
Program ”privatisasi”,
yang menurut Stiglitz lebih tepat digunakan sebgai program penyuapan. Pada
program ini, perusahaan-peruysahaan milik negara yang menjadi penerima bantuan
IMF harus dijual kepada swasta dengan alasan untuk mendapatkan dana tunai segar
2)
Program ”Liberalisasi
Pasar Modal” , yang dalam teorinya, deregulasi pasar modal memungkinkan modal
investasi mengalir keluar masuk. Namun, dengan ditingkatkannya pemasukan modal
investasi dari luar, pada gilirannya akan menyebabkan pengurasan dana devisa
negara yang bersangkutan untuk mendatangkan aset melalui impor dari
negara-negara yang ditunjukkan oleh IMF.
3)
“Pricing” atau
penentuan harga sesuai dengan pasar, sebuah istilah yang muluk untuk menaikkan
program menaikkan harga komoditas strategis seperti pangan, air bersih dan
BBM. Tahapan ini akan menuju tahapan ”kerusuhan IMF”, yaitu sebuah kekacauan di
dalam negara penerima bantyuan IMF dalam skup multidimensi. banyaknya
kerusuhan, aksi demonstrasi yang dibubarkan dengan gas air mata, peluru dan
tank. Hal ini akan menyebabkan pelarian modal (capilat flight) dan kebangkrutan
pemerintah setempat.
4)
“Strategi
Pengentasan Kemiskinan” yaitu ”Pasar Bebas”. Akibat program ini adalah penguasa
kapitalis lokal terpaksa meminjam pada suku bunga dsampai 60% dari bank lokal,
dan mereka harus bersaing dengan barang-barang impor dari AS dan Eropa,
di mana suku bunga berkisar tidaklebih antara 6-7%. Program ini mematikan kaum
kapitalis lokal
2.
Kepentingan G-7 (Kelompok tujuh negara industri maju yang
terdiri dan AS, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Canada, dan Perancis) dan para TNC (Transnasional Corporation) dituangkan ke dalam program ekonomi
IMF dalam berbagai penekanan, seperti pada:
a.
Pengetatan anggaran
negara untuk menjamin kelancaran pembayaran hutang.
b.
Liberalisasi sektor
keuangan untuk memberi keleluasaan kepada para pemodal internasional untuk
datang dan pergi sesuka hati mereka.
c.
Liberalisasi sektor
perdagangan untuk mempermudah penetrasi produk negara-negara industri maju.
d.
Privatisasi BUMN
untuk memperlemah intervensi negara dan memperkuat dominasi TNC di
negara-negara yang bersangkutan dengan harga murah.
3.
Perhatian utama IMF
pada negara-negara berkembang yang terkena dampak krisis adalah perbaikan
neraca pembayaran, khususnya neraca berjalan. Neraca pembayaran
merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk
suatu negara
dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari
individu dan pemerintah
asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca
transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan
transfer payment) dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item
finansial. Dengan demikian,
seharusnya IMF menyarankan negara-negara tersebut agar mendorong ekspornya dan
menekan impornya. Namun ironisnya, pada saat yang bersamaan IMF justru
menganjurkan agar negara yang berkembang meliberalisasi perdagangannya. Hal
tersebut berarti, negara tersebut harus sangat terbuka terhadap arus impor.
Konsekuensi logisnya adalah dengan masuknya arus impor tersebut berarti akan
membahayakan transasksi berjalan negara tersebut. aliran masuk investasi asing
yang longgar juga akan semakin mendesak kekuatan ekonomi domestik ke pinggir
sambil menunggu saat kematiannya.
4.
Tujuan awal
didirikannya IMF adalah untuk mempersiapkan badan ini menjadi penolong bagi
Negara-negara tertinggal, padahal ini adalah salah satu upaya Negara-negara
kapitalis untuk menguasai Negara berkembang, yaitu melalui pemberian utang. IMF
tidak mendidik Negara berkembang untuk maju. IMF bukanlah dewa penolong untuk
Negara-negara berkembang. IMF adalah racun. Bukti yang nyata yang ada di
hadapan kita adalah IMF membuat Indonesiasemakin ketergantungan.
5.
Bantuan yang
diberikan negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang, baik bantuan
langsung secara bilateral ataupun bantuan melalui IMF, sebenarnya tidak lepas
dari bentuk penjajahan ekonomi negara-negara maju terhadap negara berkembang.
E.
Hubungan IMF dan Indonesia
Setelah krisis
ekonomi 1997 peran IMF dalam menentukan kebijakan ekonomi di Indonesia sangat
kuat. Kekuatan pengaruh kebijakan IMF tersebut berhasil menjatuhkan rezim
Suharto, Habibie dan Abdurrahman Wahid. Bahkan pemerintahan Megawati dan Susilo
Bambang Yudhoyono, nyaris menyerahkan bulat-bulat kedaulatan kebijakan ekonomi
pemerintah kepada IMF. Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa IMF dan Bank
Dunia sebagai lembaga-lembaga keuangan internasional (berbasis di Washington dan
didominasi oleh AS dan negara-negara barat lainnya) telah melakukan kontrol
yang ketat terhadap kebijakan ekonomi negara Indonesia sejak 1966.
Ketika perekonomian
Indonesia menghadapi krisis sepanjang dekade 50-an dan tahun-tahun pertama
60-an, AS dan Bank Dunia melobi pemerintahan Soekarno untuk menerima tawaran
pinjaman besar kepada Indonesia. Syarat pinjaman tersebut adalah pemerintah
Indonesia menjalankan langkah-langkah penghematan sangat ketat dan
men-denasionalisasi-kan sektor ekonomi yang semula dimiliki pihak asing.
Tawaran Bank Dunia itu ditolak oleh Presiden Soekarno dalam sebuah rapat akbar
di Jakarta dengan seruan: "Go to hell with your aid!".
Tidak lama kemudian
kedudukan Soekarno sebagai presiden digantikan oleh Soeharto. Bersamaan dengan
itu pula (Oktober 1966), pemerintahan Soeharto menjalankan program stabilisasi
yang dirumuskan dengan bantuan IMF dan menghapus semua langkah-langkah
nasionalisasi pemerintahan Soekarno. Program tersebut adalah menghapuskan semua
diskriminasi terhadap investasi asing dan semua perlakuan istimewa pada sektor
publik. Termasuk menghapuskan sistem kontrol mata uang asing yang diberlakukan
oleh rezim Sukarno. Kemudian IMF juga membatasi belanja pemerintah agar tidak
melebihi 10% dari pendapatan nasional. Lalu diikuti dengan lahirnya
Undang-undang Investasi Asing pada 1967. Undang-undang ini memberikan masa
bebas pajak lima-tahun bagi para investor asing dan keringanan pajak selama
lima tahun berikutnya.
Kontrol terhadap
kebijakan ekonomi rezim Soeharto dijalankan oleh IMF dan Bank Dunia melalui
Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI) yang kemudian berganti nama
menjadi CGI (Kelompok Negara dan Lembaga Kreditor untuk Indonesia). Badan ini
lahir sebagai hasil diskusi diantara para kreditor Indonesia pada 1966. Pada
1967, badan tersebut beranggotakan Amerika Serikat Serikat, Jepang, Jerman
Barat, Inggris, Belanda, Italia, Perancis, Kanada, dan Australia, serta IMF dan
Bank Dunia.
Tiap tahun Bank
Dunia menyiapkan sebuah laporan tentang kinerja mutakhir Indonesia yang
didiskusikan dalam rapat IGGI, yang juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah
Indonesia. Beberapa bulan setelah pembahasan tersebut, IGGI mengadakan rapat
kedua untuk memperkirakan seberapa besar bantuan (pinjaman) yang akan diberikan
kepada Indonesia. Antara 1967 dan 1997, IMF dan Bank Dunia telah membuat
perekonomian Indonesia sedemikian terbuka untuk didikte oleh pemodal Barat
(khususnya dari Amerika Serikat Serikat) melalui dorongan untuk menjalankan
deregulasi dan swastanisasi.
Pada pertengahan 1997 Indonesia mengalami krisis yang parah dan puluhan juta orang terdepak ke bawah garis kemiskinan. Namun IMF dan Bank Dunia tetap memaksa pemerintah Indonesia untuk memangkas pengeluaran pemerintah untuk sektor sosial (subsidi), melakukan deregulasi ekonomi dan menjalankan privatisasi perusahaan milik negara.
Pada pertengahan 1997 Indonesia mengalami krisis yang parah dan puluhan juta orang terdepak ke bawah garis kemiskinan. Namun IMF dan Bank Dunia tetap memaksa pemerintah Indonesia untuk memangkas pengeluaran pemerintah untuk sektor sosial (subsidi), melakukan deregulasi ekonomi dan menjalankan privatisasi perusahaan milik negara.
Di samping itu
pemerintah didesak pula untuk melegitimasi upah rendah. Seluruh tekanan itu
justru meluaskan kemiskinan. Seorang birokrat senior IMF mengaku bahwa seluruh
kebijakan tersebut dilakukan untuk melayani kepentingan investor asing, yang
tidak lain adalah perusahaan-perusahaan besar di negara pemegang saham utama
lembaga ini.
Pelayanan ini diberikan dengan cara membukakan peluang bagi investor asing untuk memasuki semua sektor dan pengurangan subsidi kebutuhan-kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, pangan dan perumahan. Termasuk menghilangkan subsidi pada listrik, tarif telepon dan bahan bakar minyak. Padahal menurut Bank Dunia, setengah dari seluruh rakyat Indonesia berpeluang 50:50 untuk jatuh miskin tahun itu. Sepertiga dari seluruh rakyat Indonesia tidak mempunyai akses untuk memperoleh air bersih atau layanan kesehatan atau tidak menamatkan sekolah dasar. Namun lembaga pemberi utang ini tetap saja memperburuk situasi ini dengan mengharuskaan pemerintah memotong belanja publik dan mengurangi tingkat pertumbuhan lapangan kerja dengan alasan untuk menjadikan perekonomian lebih efisien.
Pelayanan ini diberikan dengan cara membukakan peluang bagi investor asing untuk memasuki semua sektor dan pengurangan subsidi kebutuhan-kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, pangan dan perumahan. Termasuk menghilangkan subsidi pada listrik, tarif telepon dan bahan bakar minyak. Padahal menurut Bank Dunia, setengah dari seluruh rakyat Indonesia berpeluang 50:50 untuk jatuh miskin tahun itu. Sepertiga dari seluruh rakyat Indonesia tidak mempunyai akses untuk memperoleh air bersih atau layanan kesehatan atau tidak menamatkan sekolah dasar. Namun lembaga pemberi utang ini tetap saja memperburuk situasi ini dengan mengharuskaan pemerintah memotong belanja publik dan mengurangi tingkat pertumbuhan lapangan kerja dengan alasan untuk menjadikan perekonomian lebih efisien.
Yang tak kalah
menarik yang perlu dikritik dari peran IMF adalah ketika lembaga ini bahkan
ingin ikut campur sampai masalah-masalah detail praktek kebijakan ekonomi
bahkan merambah pada kebijakan politik dari negara-negara yang dibantunya.
Untuk kasus negara kita, mulai dari cengkeh dan tarif nol persen untuk beras,
sampai skandal Bank Bali, audit Pertamina, mengurus RUU anti korupsi, konflik
pasca penentuan pendapat di Timtim, kasus Atambua, mengejar 20 debitor
terbesar, revisi APBN, mempersoalkan pergantian menko dan kepala BPPN,
pasal-pasal amandemen UU BI dan yang lainnya, semuanya IMF ingin campur tangan.
Setelah kita
mengetahui resep-resep ekonomi IMF tersebut, kita dapat mengetahui: Pertama,
penerapan rezim kurs mengambang bebas. Pengalaman Indonesia menunjukkan bahwa
penguatan kurs selama era penerapan rezim kurs mengambang bebas yang terjadi
selama era 1997-sekarang adalah karena faktor-faktor politik yang tak bisa
diprediksi dan non manageable. Sangat riskan mewujudkan pemulihan ekonomi kalau
faktor penting seperti kurs rupiah yang stabil dan kuat terwujud oleh
faktor-faktor yang non manageable dan unpredictable tersebut. Ini akan
menyulitkan para pembuat kebijakan dalam memprediksi dampak kebijakan-kebijakan
fiskal dan moneternya terhadap kurs rupiah dan selanjutnya pada
variabel-variabel ekonomi lainnya seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat
pengangguran, ekspor-import dan lain-lain.
Di sisi lain regime
exchange rate yang kita anut tersebut memang sangat kondusif untuk
berkembangnya spekulasi perusak stabilitas dan munculnya bermacam gangguan
terhadap pasar uang (Salvatore, 1996). Salvatore mengatakan, regime nilai tukar
yang cenderung mengambang bebas ini membuat perilaku para pedagang valas
terpacu untuk berspekulasi untuk mendapatkan keuntungan. Jika mereka tahu bahwa
suatu mata uang akan mengalami depresiasi, maka mereka segera menjual mata uang
tersebut karena mengharapkan depresiasi itu berlangsung terus, tanpa
menghiraukan dampak jangka panjangnya. Bila penjualan secara besar-besaran ini
terus terjadi, maka depresiasi yang masih dalam tahap rencana itu pun memang
benar-benar akan berlangsung terus. Dampak buruknya bagi negara yang mata
uangnya terdepresiasi dengan cara demikian, akan merangsang timbulnya keyakinan
akan terjadinya inflasi dan akan mendorong kenaikan tingkat harga serta upah,
sehingga pada akhirnya juga memacu depresiasi lebih lanjut. Negara yang bersangkutan
akan terjebak dalam “lingkaran setan” depresiasi dan inflasi.
Kedua, kebijakan
moneter ketat, kebijakan ini telah banyak dikritik pedas para pengamat dan
pelaku bisnis. Yang jelas kebijakan ini telah mematikan sektor riil karena
sulitnya tersedia dana investasi dengan suku bunga rendah yang berdampak lanjut
meningkatkan jumlah pengangguran. Disamping kebijakan tersebut juga membebani
APBN. Sedangkan misi kebijakan moneter ketat untuk menekan inflasi dan capital
outflow masih harus diklarifikasikan kontribusinya untuk Indonesia karena;
pertama, inflasi di negara kita bukan hanya masalah moneter, tetapi juga bisa
karena faktor distorsi di sektor riil, misalnya karena praktek-praktek monopoli
atau oligopoli, ganjalan distribusi, KKN (transaction cost) yang tinggi yang
dikenal dengan istilah supply side inflation atau inflasi yang terjadi karena
rupiah yang tetap terpuruk dibandingkan dolar sehingga input produksi industri
Indonesia yang pada umumnya dari luar negeri dan harus dibeli dengan dolar,
menjadi naik nilainya ketika dirupiahkan, akibatnya barang-jasa yang input
produksinya impor tersebut juga akan naik (import inflation).
Kedua kebijakan suku
bunga tinggi untuk menekan capital outflow juga masih dipertanyakan. Karena
informasi yang dapat kita tangkap dari kalangan dunia usaha, masuknya modal
asing ke dalam negeri lebih besar karena masalah country risk khususnya
stabilitas sosial politik dan keamanan dan law enforcement.
Ketiga, kebijakan
penerapan fiskal ketat dan liberalisasi perdagangan dan sistem finansial yang
termanifestasikan dalam kebijakan-kebijakan seperti pencabutan subsidi,
penggenjotan pajak, privatisasi dan penjualan aset-aset perusahaan domestik
secara murah dan jor - joran. Yang didapat dari kebijakan seperti ini adalah
rakyat semakin sengsara karena subsidi mereka dihapuskan dan daya beli turun,
tetapi penghematan uang negara tetap tidak terwujud karena korupsi tetap
merajalela. Di sisi lain dengan penjualan aset domestik yang jor - joran ke
pihak asing hanya berdampak pihak asing akan semakin menentukan formulasi
kebijaksanaan ekonomi dan sosial Indonesia dan penguasaan devisa pun akan
berada di tangan mereka dengan intensitas yang lebih besar.
Dan mungkin yang
terakhir adalah membuat Indonesia berhutang sampai jumlah yang fantansis, yaitu
Rp. 1.800 Trilyun. Hal ini membuat rakyat bahkan yang masih balita, menanggung
sekitar Rp. 90 juta per orang. Paket – paket kebijakan yang disarankan IMF yang
diharapkan dapat menyelesaikan masalah krisis yang terjadi 1997 tidak tercapai.
Malah hanya membuat pemerintah pusing untuk membayar tagihan hutang setiap
periode jatuh temponya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dana Moneter Internasional (DMI) atau International Monetary Fund
(IMF) adalah organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam mengatur
sistem finansial global dan menyediakan pinjaman kepada negara anggotanya untuk
membantu masalah-masalah keseimbangan neraca keuangan masing-masing negara.
Salah satu misinya adalah membantu negara-negara yang mengalami kesulitan
ekonomi yang serius, dan sebagai imbalannya, negara tersebut diwajibkan
melakukan kebijakan-kebijakan tertentu, misalnya privatisasi
badan usaha milik negara.
International
Monetary Fund (IMF) muncul sebagai hasil dari perundingan Bretton Woods, pasca
Great Depression yang melanda dunia pada dekade 1930-an. Pada Pada tanggal 22
Juli 1944 – sebagai akibat dari Great Depression – 44 negara mengadakan
pertemuan di Hotel Mount Washington Hotel, Kota Bretton Woods, New Hampshire,
Amerika Serikat, untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi internasional baru
yang akan dibangun setelah Perang Dunia II. Negara-negara ini percaya bahwa
kerangka kerja sama tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari pengulangan
bencana ekonomi yang terjadi selama Great Depression. Pertemuan ini melahirkan
“Bretton Woods Agreements” yang membangun IMF dan organisasi kembarannya, The
International Bank for Reconstruction and Development (sekarang lebih dikenal
dengan nama World Bank).
IMF
memiliki tiga fungsi yang berperan dalam pencapaian dua tujuannya. Adapun
fungsi yang pertama yaitu pemantauan, peminjaman, bantuan teknis dan pelatihan. Selain itu
juga IMF memiliki kewengan dalam memperingatkan negara anggota untuk mewaspadai
bahaya yang mengintai, dengan demikian pemerintah dapat mengambil tindakan
pencegahan.
IMF memiliki dua
tujuan yaitu menjaga keseimbangan neraca perdagangan dan menjaga stabilitas
nilai tukar merupakan dua tujuan yang mencerminkan liberalisasi perdagangan dan
memperkuat globalisasi dengan berbagai implikasinya. Adapun beberapa implikasi
dari dua tujuan IMF tersebut adalah semakin terbukanya perdagangan antara
negara yang diharapkan memiliki dampak positif karena keberadaan suatu negara
akan memiliki pilihan yang lebih luas dalam memperdagangkan hasil produk dan
jasanya atau dengan kata lain yaitu memiliki pilihan ekspor-impor yang lebih
luas sehingga diharapkan akan memperkuat cadangan devisanya.
DAFTAR
PUSTAKA
Bimbie. (Tanpa Tahun). Kegiatan Ekonomi Negara
Berkembang. (Online), di akses pada tanggal 10 Maret 2016, http://www.bimbie.com/kegiatan-ekonomi-negara.htm.
Ferguson, Madut. 2012. Latar Belakang Sejarah dan
Organisasi IMF. (Onlone), di akses pada tanggal 10 Maret 2016,
http://madhienyutnyut.blogspot.co.id/2012/02/latar-belakang-sejarah-dan-organisasi.html
Mardana, Matt Christian. 2009. Dampak Bantuan IMF
Terhadap Indonesi. (Online), di akses pada tanggal 10 Maret 2016,
http://maximusblue.blogspot.co.id/2009/11/review-dampak-bantuan-imf-terhadap_30.html.
Shuujhun, Junaidi. 2014. Peran IMF. (Online), di akses
pada tanggal 10 Maret
2016,http://jhunnumberone.blogspot.co.id/2014/02/peran-imf.html#comment-form.
Wikipedia. (Tanpa Tahun). Dana Moneter Internasional.
(Onlone), di akses pada tanggal 10 Maret 2016,
https://id.wikipedia.org/wiki/Dana_Moneter_Internasional
Zaka. 2015. Pengertian, Tjuan, dan Sejarah IMF.
(Online), di akses pada tanggal 10 Maret 2016,
http://www.pengertianahli.com/2015/01/imf-pengertian-tujuan-dan-sejarah-imf.html
HAPPY NEW YEAR HAPPY NEW YEAR HAPPY NEW YEAR
BalasHapusDARI-rossastanleyloancompany
Apakah Anda memerlukan kredit yang mendesak?
* Sangat Cepat dan Transfer Instan ke rekening bank anda
* Biaya kembali di bulan setelah Anda mendapatkan pinjaman Anda di bank Anda
akun bank
* Tingkat bunga rendah 2%
* Long term payback (1-20) Long
* Pinjaman fleksibel dan gaji bulanan
*. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membiayai? Setelah mengajukan pinjaman
Anda mungkin mengharapkan jawaban awal kurang dari 24 jam
pembiayaan dalam 48Hours setelah menerima informasi yang mereka butuhkan
dari kru Pada perusahaan pinjaman ROSSA STANLEY, kami adalah perusahaan pembiayaan yang berpengalaman yang memberikan kemudahan pinjaman gratis kepada individu-individu yang berpikiran tulus, serius, perusahaan, badan hukum dan masyarakat umum dengan tingkat bunga 2%. Kami memiliki akses ke kumpulan uang tunai untuk diberikan kepada perusahaan dan mereka yang memiliki rencana untuk memulai bisnis tidak peduli seberapa kecil atau besarnya, kami memiliki uang tunai. Yakinlah bahwa kesejahteraan dan kenyamanan Anda adalah prioritas utama kami, mengapa kami berada di sini untuk mengurus pemrosesan pinjaman Anda.
Hubungi perusahaan pinjaman yang sah dan dapat dipercaya dengan rekam jejak pelayanan yang memberikan kebebasan finansial kepada negara-negara bersatu (PBB).
Untuk informasi lebih lanjut dan pinjaman yang meminta untuk mendirikan bisnis Anda, belilah rumah, beli mobil, liburan, hubungi kami via,
E-mail resmi: rossastanleyloancompany@gmail.com
Viber resmi: +15186756750
Instagram resmi: Rossamikefavor
Twitter resmi: Rossastanlyloan
Official Facebook: rossa stanley favor
untuk respon cepat dan cepat ....
Mohon mengisi formulir aplikasi di bawah ini dan kami akan menghubungi Anda lagi, Kami tersedia 24/7
DATA PEMOHON
1) Nama Lengkap:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Jenis Kelamin:
5) Status Perkawinan:
6) Pekerjaan:
7) Nomor Telepon:
8) posisi saat ini di tempat kerja:
9) Penghasilan Bulanan:
10) Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan:
11) Durasi Pinjaman:
12) nama facebook:
13) nomor Whatsapp:
14) Agama:
15) Tanggal lahir:
SALAM,
Mrs.Rossa Stanley Favor
ROSSASTANLEYLOANCOMPANY
Email rossastanleyloancompany@gmail.com
Kabar baik!!!
BalasHapusNama saya teddy dan saya dari Jawa Tengah Indonesia dan alamat saya KP. KADU RT 10 RW 04 KEL SUKAMULYA KEC CIKUPA KAB TANGERANG BANTEN, Saya baru saja menerima pinjaman Rp 3 Miliar (Small Business Admintration (SBA) dari Perusahaan Pinjaman Dangote setelah membaca artikel dari Lady Jane Alice (ladyjanealice@gmail.com) dan Mahammad Ismali ( mahammadismali234@gmail.com) tentang cara mendapatkan pinjaman dari Perusahaan Pinjaman Dangote dengan tingkat bunga 2% tanpa lisensi atau biaya gurantor, saya baru saja melamar melalui email dan ikhlas selama prosesnya, awalnya saya takut mengira itu seperti penipuan perusahaan peminjaman sebelumnya, tetapi yang mengejutkan saya ini nyata bahwa saya juga berjanji akan memberi tahu lebih banyak orang, percayalah itu nyata 100%, pelamar lain dari negara lain juga dapat bersaksi.
Email Perusahaan Pinjaman Dangote Melalui email: Dangotegrouploandepartment@gmail.com
Email saya: teddydouble334@yahoo.com
Halo semuanya, Nama saya Siska wibowo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada banyak perusahaan pinjaman penipuan dan kejahatan di sini di internet , Sampai saya melihat posting Bapak Suryanto tentang Nyonya Esther Patrick dan saya menghubunginya melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
BalasHapusBeberapa bulan yang lalu, saya putus asa untuk membantu biaya sekolah dan proyek saya tetapi tidak ada yang membantu dan ayah saya hanya dapat memperbaiki beberapa hal yang bahkan tidak cukup, jadi saya mencari pinjaman online tetapi scammed.
Saya hampir tidak menyerah sampai saya mencari saran dari teman saya Pak Suryanto memanggil saya pemberi pinjaman yang sangat andal yang meminjamkan dengan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp200.000.000 dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau tekanan dengan tingkat bunga rendah 2 %. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa rekening bank saya dan menemukan bahwa nomor saya diterapkan langsung ditransfer ke rekening bank saya tanpa penundaan atau kekecewaan, segera saya menghubungi ibu melalui (estherpatrick83@gmail.com)
Dan juga saya diberi pilihan apakah saya ingin cek kertas dikirim kepada saya melalui jasa kurir, tetapi saya mengatakan kepada mereka untuk mentransfer uang ke rekening bank saya, karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres atau penundaan.
Yakin dan yakin bahwa ini asli karena saya memiliki semua bukti pemrosesan pinjaman ini termasuk kartu ID, dokumen perjanjian pinjaman, dan semua dokumen. Saya sangat mempercayai Madam ESTHER PATRICK dengan penghargaan dan kepercayaan perusahaan yang sepenuh hati karena dia benar-benar telah membantu hidup saya membayar proyek saya. Anda sangat beruntung memiliki kesempatan untuk membaca kesaksian ini hari ini. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi Madam melalui email: (estherpatrick83@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (siskawibowo71@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman
Sekarang, yang saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman bulanan yang saya kirim langsung ke rekening bulanan Nyonya seperti yang diarahkan. Tuhan akan memberkati Nyonya ESTHER PATRICK untuk Segalanya. Saya bersyukur