BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyimpanan
berbagai dokumen dalam volume yang sangat besar, dapat dikerjakan menjadi lebih
ekonomis sejak penemuan teknologi penyimpanan digital. Format elektronik pada Magnetic Disk mulai mendampingi format
cetak pada media kertas ketika sejumlah pangkalan data online mulai didirikan pada pertengahan tahun enam puluhan. Digitalisasi informasi semakin berkembang pada akhir tahun delapan puluhan (McDonel,
1993 : 7), dan berlanjut hingga saat
ini. Secara berangsur-angsur perkembangan format elektronik semakin populer. Pada
tahap awal perkembangannya, format magnetik
dan optik umumnya digunakan untuk
menyimpan informasi sekunder seperti bibliografi dan indeks. Baru pada
perkembangan selanjutnya format elektronik mencakup teks penuh (full text) dari informasi primer,
seperti artikel majalah ilmiah, laporan penelitian, dan sebagainya. Kemudian
pada perkembangan selanjutnya, format elektronik memuat citra penuh (full image), sehingga tampilan di layar
komputer terlihat persis seperti versi cetaknya, dan hasil print out-nya terlihat seperti dokumen aslinya. Perkembangan
digitalisasi informasi tersebut dipengaruhi oleh laju pertumbuhan informasi
yang terus berkembang di satu sisi, serta meningkatnya kemampuan teknologi
informasi khususnya komputer.
Semenjak diperkenalkannya komputer
modern pada tahun 1940, komputer terus berkembang dengan sangat pesat, baik
perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Perkembangan ini dipicu antara lain
oleh perbandingan antara biaya dan kemampuan, sistem penyimpanan yang
bervariasi, dan cara bagaimana user
mengorganisir datanya. Sistem
komputer terdiri dari empat komponen perangkat keras, yaitu Central Processing Unit (CPU), primary storage (memori utama), secondary storage (memori sekunder), dan
input-output devices yang berhubungan dengan pengguna. Oleh karena itu untuk
lebih
memahami
media penyimpanan (storage device)
makalah ini akan menyajikan informasi mengenai media penyimpanan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah disampaikan di atas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengetian dari Storage
device?
2. Apa saja jenis-jenis
media penyimpanan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian dari storage device.
2. Mengetahui jenis-jenis dari
media penyimpanan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Storage devices
Storage devices pada sistem komputer adalah kata lain dari secondary
storage. Fungsinya untuk menyimpan data dalam sebuah komputer. Memori merujuk kepada bentuk penyimpanan semi konduktor yang
dikenal dengan Primary Storage (Memori Utama) dan Secondary Storage
(Memori Sekunder). Contoh dari primary storage misalnya Random-Access
Memory (RAM), yaitu memori yang dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan
data dan program sementara sewaktu digunakan oleh prosesor. Jika komputer atau
aliran listrik dimatikan, maka data dan program di RAM akan hilang. Kecepatan
membaca data RAM ini lebih cepat jika dibandingkan dengan Harddisk.
Contoh
dari secondary storage biasanya merujuk pada media penyimpanan yang
tidak diakses langsung oleh CPU. Secondary storage atau yang biasa juga
disebut external storage, adalah storage yang terpisah atau tidak
berhubungan langsung dengan Central Processing Unit (CPU). Kelemahan
dari memori utama adalah tidak dapat menyimpan data yang permanen dan kapasitas
penyimpanannya terbatas, sehingga diciptakan memori sekunder. Data pada memori
sekunder adalah data yang sebelum dan sesudah diproses oleh komputer. Memori sekunder
digunakan untuk menyimpan atau menampung data yang lebih besar dan pemanen,
bisa juga dikatakan sebagai back-up dari memori utama.
No.
|
Media
Simpan
|
Kapasitas
|
Ketahanan
(th)
|
1.
|
Floppy Disk
– Disket
|
1,44 MB
|
1-2
|
2.
|
Harddisk
|
250 GB-6TB
|
12-15
|
3.
|
CD
(CD-R dan CD-RW)
|
700 MB
|
1-3
|
4.
|
DVD
|
4 GB-15,9 GB
|
10-50
|
5.
|
Flasdisk
|
1-256 GB
|
5-10
|
6.
|
Memory Card
|
256MB-64 GB
|
5-10
|
Tabel 1 Kapasitas dan Ketahanan
Media Penyimpanan data:
2.2 Jenis-Jenis Media Penyimpanan
Pada dasarnya, media penyimpanan dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Primary Storage (Penyimpanan Utama) bisa disebut sebagai memori
internal.
Berikut
adalah ciri-ciri dari Primary Storage
:
· Kecepatan akses yang lebih tinggi.
· Kapasitas terbatas.
· Dapat diakses langsung oleh CPU.
· Merupakan memori utama.
Berikut adalah contoh dari median
penyimpanan Primary storage :
RAM adalah
sebuah perangkat keras komputer yang berfungsi menyimpan berbagai data dan
instruksi program, isi dari RAM dapat diakses secara random atau tidak mengacu pada pengaturan letak data. Data di dalam
RAM bersifat sementara, dengan kata lain data yang tersimpan akan hilang
jika komputer dimatikan atau satu daya yang terhubung kepadanya dicabut. RAM
merupakan salah satu jenis memori internal yang mendukung kecepatan prosesor
dalam mengolah data dan instruksi. Penggunaan tambahan RAM ke dalam komputer
dapat menghasilkan pengaruh positif pada kinerja dan kecepatan komputer,
meskipun RAM sebenarnya tidak menentukan kecepatan komputer. Modul memori RAM
yang umum diperdagangkan berkapasitas 128 MB, 256 MB, 512 MB, 1 GB, 2 GB, dan 4
GB.
RAM juga berfungsi mengolah data dan instruki yang ditulis atau
dibaca oleh sistem di bagian komputer yang sangat penting. Adanyan fungsi
tersebut dapat membuat kita bisa menjalankan dua aktifitas sekaligus, yaitu
menulis dari RAM dan membaca data dari RAM. Semakin berat aplikasi yang akan
dijalankan, maka bobot RAM akan semakin besar.
b.
ROM (Read-only
Memory)
ROM mempunyai
tugas untuk menyimpan program yang sifatnya tetap atau permanen, tidak
tergantung pada keberadaan arus listrik dan program yang tersimpan dalam ROM.
ROM mempunyai sifat hanya bisa dibaca oleh para pengguna komputer. Menyimpan
data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data dari ROM
dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program atau data yang ada dalam ROM ini
diisi oleh pabrik yang membuatnya. Oleh karena sifat ini, ROM biasa digunakan
untuk menyimpan firmware (perangkat
lunak yang berhubungan erat dengan perangkat keras). ROM modern didapati dalam
bentuk IC, persis seperti medium penyimpanan/memori lainnya seperti RAM. Contoh
data-data ROM yang sering muncul adalah saat komputer dihidupkan, maka akan
terbaca semua konfigurasi perangkat yang terintegrasi dalam komputer tersebut.
2. Secondary Storage (Penyimpanan Sekunder)
Secondary
Storage adalah alat penyimpanan data atau program yang
permanen, informasi atau data yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat
diambil dan di transfer oleh CPU pada
saat diperlukan.
Berikut adalah ciri-ciri dari secondary storage:
·
Tidak dapat diakses langsung oleh CPU (harus di copy dahulu ke buffer memory).
·
Kecepatan akses lebih rendah.
·
Kapasitas besar.
Kegunaan utama penyimpan sekunder antara
lain:
·
Penyimpan program untuk penggunaan
masa datang.
·
Penyimpan informasi dalam bentuk file.
Berikut
ini adalah jenis-jenis media penyimpanan sekunder:
a.
Floppy Disk (Disket)
Floppy Disk
adalah sebuah perangkat penyimpanan file
atau data portable yang jaya pada era
tahun 1990-an. Sempat populer karena dapat mengangkut file dari komputer ke komputer lain. Seiring perkembangan zaman Floppy Disk telah bergeser dan
berkembang pesat ke teknologi yang lebih maju, dengan kata lain Floppy Disk merupakan alat bantu bagi
pengguna komputer untuk menyimpan data atau file
yang sangat penting. Floppy
Disk berfungsi untuk menyimpan data dengan memori terbatas yang hanya mencapai
1.44 Mb saja. Data yang disimpan juga dapat diakses ke komputer lain bertujuan
untuk mengangkut data di dalam Floppy
Disk untuk kemudian dapat di akses isinya.
b.
Hard Disk
Harddisk adalah penyimpanan berkapasitas tinggi,
terdiri dari beberapa fleksibel, piring-piring bundar yang menyimpan
barang-barang elektronik, komponen tertutup dalam kedap udara, disegel khususs untuk perlindungan. Harddisk merupakan ruang simpan utama dalam sebuah komputer. Di situlah
seluruh sistem operasi dan mekanisme kerja kantor dijalankan, setiap data dan
informasi disimpan. Berikut
ini adalah penjelasan mengenai cara kerja dari Harddisk:
1.
Dilakukan pengaksesan terhadap harddisk untuk melihat dan menentukan di
lokasi sebelah mana informasi yang dibutuhkan ada di dalam ruang harddisk. Pada proses ini, aplikasi yang
kita jalankan, Sistem operasi, sistem BIOS, dan juga driver-driver
khusus (tergantung pada aplikasi yang kita jalankan) bekerja bersama-sama,
untuk menentukan bagian mana dari harddisk
yang harus dibaca.
2.
Harddisk akan bekerja dan memberikan informasi
di mana data/informasi yang dibutuhkan tersedia, sampai kemudian menyatakan,
“Informasi yang ada di track sekian
sektor sekianlah yang kita butuhkan.” Pola penyajian informasi yang diberikan oleh harddisk sendiri biasanya mengikuti pola
geometris, yang
dimaksud dengan pola geometris adalah sebuah pola penyajian informasi yang
menggunakan istilah silinder, track, dan sector. Ketika informasi ditemukan, akan ada permintaan supaya
mengirimkan informasi tersebut melalui interface
harddisk untuk memberikan alamat yang tepat dan setelah itu informasi/data
pada sektor
tersebut siap dibaca.
3.
Pengendali program yang ada pada harddisk akan mengecek untuk memastikan
apakah informasi yang diminta sudah tersedia pada internal buffer yang dimiliki oleh harddisk (biasanya disebut cache
atau buffer). Bila sudah oke, pengendali ini akan menyuplai
informasi tersebut secara langsung, tanpa harus melihat lagi ke permukaan plat itu karena seluruh informasi yang
dibutuhkan sudah dihidangkan di dalam buffer.
4.
Papan pengendali akan
mengkoordinasikan aliran informasi dari harddisk
menuju ke ruang simpan sementara (buffer,
cache). Informasi ini kemudian dikirimkan melalui interface harddisk menuju sistem memori utama untuk kemudian
dieksekusi sesuai dengan aplikasi atau perintah yang kita jalankan.
c.
Cache
Cache
adalah memori berukuran kecil yang sifatnya temporary
(sementara). Walaupun ukuran file sangat
kecil, namun kecepatannya sangat tinggi. Dalam terminologi hardware, istilah ini biasanya merujuk pada memori berkecepatan
tinggi yang menjembatani aliran data antara processor
dengan memori utama (RAM) yang biasanya memiliki kecepatan jauh lebih rendah. Penggunaan
cache ditujukan untuk meminimalisir
terjadinya bottleneck (kemacetan) dalam
aliran data antara processor dan RAM.
Sedangkan dalam terminologi software,
istilah ini merujuk pada tempat penyimpanan sementara untuk beberapa file yang sering diakses (biasanya
diterapkan dalam network). Sebuah disk cache adalah bagian dari memori
utama atau memori pada boarddisk
controller yang menjembatani disk
dan CPU. Ketika disk dibaca, sebuah
blok lebih besar data akan disalin ke dalam cache
yang segera diperlukan. Jika setelah membaca menemukan data yang telah
tersimpan dalam cache, maka tidak
perlu mengambilnya dari disk, yang
lebih lambat untuk mengakses.
d.
Harddisk
eksternal
Tempat media penyimpanan data berupa tulisan,
gambar, software, dan lain-lain. Harddisk eksternal media penyimpanan
yang dihubungkan ke PC dekstop atau laptop dengan kabel USB. Harddisk
eksternal ini bersifat portable sehingga
mudah untuk dibawa. Kapasitas media penyimpanan file pada harddisk eksternal
sangat bervariasi dan sangat besar, mulai dari 40GB – 500GB, namun sekarang
sudah ada harddisk eksternal yang
media penyimpanannya lebih dari 1TB (terabyte)
bahkan sudah ada yang lebih dari 6TB. Semakin besar kapasitas penyimpanannya
maka akan semakin mahal juga harga dari harddisk
tersebut. Harddisk eksternal memiliki fitur recovery berguna saat file tidak bisa akibat dari adanya
virus. Harddisk eksternal merupakan Plaug and Play. Plaug and Play merupakan harddisk
yang dapat digunakan secara langsung tanpa perlu menginstal driver, sehingga kita bisa menggunakan
lebih dari satu harddisk. Harddisk eksternal dirancang untuk
menerima getaran kurang lebih 3 kali kecepatan gravitasi bumi saat kondisi
diam.
Ada
beberapa tips untuk memilih Hard disk
eksternal :
1.
Kapasitas Hard disk
Hal
yang paling umum dilakukan untuk membeli hard
disk adalah kapasitasnya. Dalam memilih hardisk
kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan kita.
2. Plug and Play
Kemampuan
harddisk ketika langsung dipakai
setelah disambungkan dengan PC atau laptop.
3.
Kecepatan read and write
Kecepatan
ini menentukan seberapa cepat proses transfer
dari komputer ke harddisk eksternal
atau sebaliknya.
4.
Fasilitas recovery.
Recovery
untuk mencegah agar data yang tersimpan tidak hilang. Fasilitas ini ada yang
menggunakan tombol pada casing atau
ada juga yang secara otomatis.
5.
Casing
Casing pada
harddisk sangat beragam, pilihlah casing yang kuat atau kokoh untuk
menghindari banyaknya terkena benturan.
e. Hard
disk Removable
Removable
Disk
merujuk pada media penyimpanan data portabel
yang dapat dikoneksikan ke komputer, dan dicabut kembali tanpa membahayakan
data di dalamya. Sebagai koneksi, biasanya menggunakan USB atau drive yang dipasang pada komputer.
Contohnya antara lain adalah flash disk,
flash memory, dan lain sebagainya. Removable disk rentang terhadap file rusak ketika melakukan proses copy data, sehingga kita membutuhkan
pemulihan. Perangkat lunak pemulihan Removable
disk adalah alat yang komprehensif
untuk mengambil file rusak dan folder dari media yang diformat drive removable tanpa kesulitan apapun.
f.
CD (Compact
Disc)
CD
(Compact Disc) adalah sebuah media
penyimpanan yang berbentuk piringan, atau disebut juga optik pada generasi
pertama yang menggantikan disket (floppy disck) pada waktu itu, karena CD
memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar dengan harga yang sama. CD
banyak digunakan untuk membuat film
dengan resolusi kecil atau sebagai media transmisi software-software aplikasi.
CD memiliki kapasitas penyimpanan data 700 MB pada CD single layer, dan menggunakan teknologi laser merah dengan panjang
gelombang 700 nm (nano meter). CD
dibuat dari plastik karbonat setebal 1,2 mm dengan berat 15-20 gram. Pembagian
komponen CD dari bagian tengah sampai luar. Pertama adalah poros CD daerah
transisi pertama (cincin penjepit). Daerah transisi kedua adalah daerah
informasi dan RIM. CD sendiri secara fisik dibagi menjadi 2 yaitu :
·
CD dengan diameter 120 mm dapat
menyimpan audio selama 80 menit.
·
CD dengan diameter 60-80 mm dapat
menyimpan audio selama 24 menit.
Compact
Disk
mempunyai beberapa tipe, diantaranya adalah CD-R, dan CD-RW, serta pemutar/alat
untuk memunculkan data yang ada dalam Compact
Disk yaitu CD-ROM. CD-R (Compact Disk
Recordable) adalah piringan pipih berbahan polikarbonat berdiameter 120 mm.
Untuk mengisi CD-R dengan data diperlukan sebuah perangkat drive khusus. Proses perekamnya juga dilakukan dengan perangkat
lunak khusus untuk memasukkan data ke dalam CD-R. Data yang ditulis didalamnya
bersifat WORM (Write Once Read Many)
yang menunjukan bahwa data hanya dapat diisi sekali dan selanjutnya hanya bisa
dilihat/dibaca. CD-RW merupakan pengembangan dari CD-R, sebenarnya dari bentuk
sama dengan CD-R hanya sedikit berbeda dalam kegunaan dalam hal penyimpanan
data. Perbedaanya adalah CD-RW (Compact
Disk Recordable and reWriteable) dalam pembuatannya menggunakan logam
perpaduan antara perak, indium, antimon, dan telurrium untuk lapisan perekaman
sehingga dapat ditambah, diganti atau dihapus sewaktu-waktu. Bagian ketiga,
yaitu alat pemutar Compact Disk yaitu
CD - ROM. CD-ROM (Compact Disk Read Only
memory). CD-ROM drive hanya bisa
digunakan untuk membaca sebuah CD saja.
Secara garis besar
CD-ROM dibedakan menjadi 2 menurut tipenya yaitu ATA/IDE dan SCSI. Hal yang
paling mendasari dari perbedaan tersebut adalah kecepatannya. Kalau ATA
memiliki kecepatan 100-133Mbps, sedangkan SCSI memiliki kecepatan kira-kira 150
Mbps. Untuk tipe SCSI biasanya ditemukan pada CR RW drive. Pada CD ROM terdapat
tulisan 56X artinya kemampuan memberikan kecepatan transfer data sebesar 56 x 150 Kbps. Selain kegunaan dasar tersebut
CD ROM juga digunakan untuk melakukan penginstalasian sebuah OS (Operating System), Game, atau software-software lainnya, atau melakukan booting pada saat msuk ke OS bila sebuah
Sistem tidak mau berjalan.
g.
DVD (Digital
Versatile Disc)
DVD
adalah disk optik generasi kedua
pengembangan dari CD yang memiliki kapasitas penyimpanan lebih besar yaitu
sekitar 7 kali dari CD. DVD memiliki kapasitas penyimpanan 4,7 GB single layer dan dapat memutar film atau
video dengan resolusi 720x480 piksel. Oleh karena itu pada saat sekarang ini
penyimpanan file video atau film
lebih condong ke DVD. DVD-R adalah DVD Recordable
dan DVD-RW adalah DVD ReWriteable.
DVD pada single layer dapat menyimpan
sampai 2 jam film dengan mutu tinggi dan dilengkapi dengan audiotrack dengan format stereo
Dolby digital atau DTS dengan advanced
menu system, subtittle, maupun still picture.
DVD
masih menggunakan teknologi laser merah seperti halnya CD dengan panjang
gelombang 635-650 nm (nano meter),
sedangkan untuk data penyimpanan nya berada pada layer tengah disck. Jadi
data lebih aman dari pengaruh kerusakan disk.
Tapi pada bagian bawah tetap ada pengaruh ketika kotor atau adanya goresan,
karena pada bagian bawah itulah optik laser merah untuk membaca data. Cara kerja
DVD Player tak ada bedanya dengan
cara kerja CD Player, karena keduanya
memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser berwarna merah ke
arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu piringan CD maupun DVD. DVD player mampu menguraikan data video MPEG-2 yang diubah menjadi video
komposit standar, agar dapat dinikmati pada pesawat televisi, begitu juga
dengan proses decoding audionya
diterjemahkan oleh prosesor dolby
untuk dikirim menjadi sinyal audio yang berujung di perangkat speaker. .
Tabel
2 adalah perbedaan antara CD dan DVD:
Bagian
|
CD
|
DVD
|
Ketebalan
|
1,2 mm
|
0,6 mm
|
Panjang
gelombang sinar laser
|
780 nm (nano meter)
|
650 dan 635 Nm
|
Panjang
pori-pori minimum (lubang)
|
0,83 Mm
|
0,4 Mm
|
Jumlah kiriman
(per detik)
|
150 kb/s
|
1350 kb/s
|
Kapasitas Maximum
|
680 mb
|
4,7 gb (single)
8 gb (double)
|
kecepatan
putaran
|
1,3 m/s
|
3,49 m/s (single)
3,84 m/s (double)
|
Daya
tahan DVD lebih baik dari CD, karena lapisan data DVD ada di tengah-tengah
keping, jadi lapisan data DVD lebih terlindungi dari pada lapisan data pada CD.
Lapisan data CD hanya dilapisi oleh lapisan label, bila lapisan label tergores,
maka di bagian tergores itu hampir tidak bisa dibaca sama sekali, karena
lapisan data sudah rusak. Berbeda lagi dengan DVD, bila bagian label atau
bagian mengkilapnya tergores, lapisan datanya masih utuh di tengah-tengah.
Selain itu pengkodean data di DVD lebih efisien dari pada CD, yang memungkinkan
penanganan kesulitan pembacaan data pada keping tergores dengan lebih baik. Proses
pembuatan keping DVD lebih rumit, karena lapisan data DVD berada di tengah.
Perlu 2 kali pelapisan plastik untuk membuat keping DVD utuh, sehingga
menyebabkan harganya lebih mahal dari pada CD. Pada CD, lapisan datanya
ditempatkan setelah pembuatan keping utuh, yang jelas lebih sederhana.
Berikut cara untuk merawat CD/ DVD:
1. Tidak memegang CD/DVD pada permukaannya, tetapi
peganglah pada lubang ditengahnya.
2. Tidak menulis label dengan alat tulis berujung runcing
pada permukaan CD /DVD.
3. Simpan ditempat yang sejuk dan kering (tidak lembab).
4. Tidak mencuci CD/DVD dengan air biasa atau air sabun.
5. Menyimpan CD/DVD ditempatnya, seperti dengan
menggunakan CD Holder.
6. Jauhkan koleksi CD/DVD dari terkena sinar matahari
langsung, karena bisa menghilangkan data yang tersimpan di dalam keping CD/DVD
tersebut.
7. Bersihkan secara berkala, bisa menggunakan blower yang biasa digunaan untuk mebersihan
lensa kamera, atau kain/tisu yang lembut, usapkan secara perlahan dari arah
dalam ke arah luar (jangan pernah membersihan CD/DVD dengan gerakan memutar).
8. Bersihan player
CD/DVD dengan menggunaan pembersih CD Player.
makasih min
BalasHapusAlat pemisah lcd touchscreen