IRA BISA

Sabtu, 28 Mei 2016

Storage device atau Perangkat penyimpanan



 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

  Penyimpanan berbagai dokumen dalam volume yang sangat besar, dapat dikerjakan menjadi lebih ekonomis sejak penemuan teknologi penyimpanan digital. Format elektronik pada Magnetic Disk mulai mendampingi format cetak pada media kertas ketika sejumlah pangkalan data online mulai didirikan pada pertengahan tahun enam puluhan. Digitalisasi informasi semakin berkembang pada akhir tahun delapan puluhan (McDonel, 1993 : 7), dan berlanjut hingga saat ini. Secara berangsur-angsur perkembangan format elektronik semakin populer. Pada tahap awal perkembangannya, format magnetik dan optik umumnya digunakan untuk menyimpan informasi sekunder seperti bibliografi dan indeks. Baru pada perkembangan selanjutnya format elektronik mencakup teks penuh (full text) dari informasi primer, seperti artikel majalah ilmiah, laporan penelitian, dan sebagainya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, format elektronik memuat citra penuh (full image), sehingga tampilan di layar komputer terlihat persis seperti versi cetaknya, dan hasil print out-nya terlihat seperti dokumen aslinya. Perkembangan digitalisasi informasi tersebut dipengaruhi oleh laju pertumbuhan informasi yang terus berkembang di satu sisi, serta meningkatnya kemampuan teknologi informasi khususnya komputer.
            Semenjak diperkenalkannya komputer modern pada tahun 1940, komputer terus berkembang dengan sangat pesat, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Perkembangan ini dipicu antara lain oleh perbandingan antara biaya dan kemampuan, sistem penyimpanan yang bervariasi, dan cara bagaimana user mengorganisir datanya. Sistem komputer terdiri dari empat komponen perangkat keras, yaitu Central Processing Unit (CPU), primary storage (memori utama), secondary storage (memori sekunder), dan input-output devices yang berhubungan dengan pengguna. Oleh karena itu untuk lebih


memahami media penyimpanan (storage device) makalah ini akan menyajikan informasi mengenai media penyimpanan tersebut.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengetian dari Storage device?
2. Apa saja jenis-jenis media penyimpanan?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut:
1.    Mengetahui pengertian dari storage device.
2.    Mengetahui jenis-jenis dari media penyimpanan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Storage devices
              Storage devices pada sistem komputer adalah kata lain dari secondary storage. Fungsinya untuk menyimpan data dalam sebuah komputer. Memori merujuk kepada bentuk penyimpanan semi konduktor yang dikenal dengan Primary Storage (Memori Utama) dan Secondary Storage (Memori Sekunder). Contoh dari primary storage misalnya Random-Access Memory (RAM), yaitu memori yang dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan data dan program sementara sewaktu digunakan oleh prosesor. Jika komputer atau aliran listrik dimatikan, maka data dan program di RAM akan hilang. Kecepatan membaca data RAM ini lebih cepat jika dibandingkan dengan Harddisk.
            Contoh dari secondary storage biasanya merujuk pada media penyimpanan yang tidak diakses langsung oleh CPU. Secondary storage atau yang biasa juga disebut external storage, adalah storage yang terpisah atau tidak berhubungan langsung dengan Central Processing Unit (CPU). Kelemahan dari memori utama adalah tidak dapat menyimpan data yang permanen dan kapasitas penyimpanannya terbatas, sehingga diciptakan memori sekunder. Data pada memori sekunder adalah data yang sebelum dan sesudah diproses oleh komputer. Memori sekunder digunakan untuk menyimpan atau menampung data yang lebih besar dan pemanen, bisa juga dikatakan sebagai back-up dari memori utama.
No.
Media Simpan
Kapasitas
Ketahanan (th)
1.
Floppy Disk – Disket
1,44 MB
1-2
2.
Harddisk
250 GB-6TB
12-15
3.
CD (CD-R dan CD-RW)
700 MB
1-3
4.
DVD
4 GB-15,9 GB
10-50
5.
Flasdisk
1-256 GB
5-10
6.
Memory Card
256MB-64 GB
5-10
Tabel 1 Kapasitas dan Ketahanan Media Penyimpanan data:


2.2    Jenis-Jenis Media Penyimpanan
 Pada dasarnya, media penyimpanan dibagi menjadi 2, yaitu:
1.   Primary Storage (Penyimpanan Utama) bisa disebut sebagai memori internal.
 Berikut adalah ciri-ciri dari Primary Storage :
·  Kecepatan akses yang lebih tinggi.
·  Kapasitas terbatas.
·  Dapat diakses langsung oleh CPU.
·  Merupakan memori utama.
Berikut adalah contoh dari median penyimpanan Primary storage :
a.    RAM (Random Access Memory)
            RAM adalah sebuah perangkat keras komputer yang berfungsi menyimpan berbagai data dan instruksi program, isi dari RAM dapat diakses secara random atau tidak mengacu pada pengaturan letak data. Data di dalam RAM bersifat sementara, dengan kata lain data yang tersimpan akan hilang jika komputer dimatikan atau satu daya yang terhubung kepadanya dicabut. RAM merupakan salah satu jenis memori internal yang mendukung kecepatan prosesor dalam mengolah data dan instruksi. Penggunaan tambahan RAM ke dalam komputer dapat menghasilkan pengaruh positif pada kinerja dan kecepatan komputer, meskipun RAM sebenarnya tidak menentukan kecepatan komputer. Modul memori RAM yang umum diperdagangkan berkapasitas 128 MB, 256 MB, 512 MB, 1 GB, 2 GB, dan 4 GB.
RAM juga berfungsi mengolah data dan instruki yang ditulis atau dibaca oleh sistem di bagian komputer yang sangat penting. Adanyan fungsi tersebut dapat membuat kita bisa menjalankan dua aktifitas sekaligus, yaitu menulis dari RAM dan membaca data dari RAM. Semakin berat aplikasi yang akan dijalankan, maka bobot RAM akan semakin besar.

b.    ROM (Read-only Memory)
ROM mempunyai tugas untuk menyimpan program yang sifatnya tetap atau permanen, tidak tergantung pada keberadaan arus listrik dan program yang tersimpan dalam ROM. ROM mempunyai sifat hanya bisa dibaca oleh para pengguna komputer. Menyimpan data pada ROM tidak dapat dilakukan dengan mudah, namun membaca data dari ROM dapat dilakukan dengan mudah. Biasanya program atau data yang ada dalam ROM ini diisi oleh pabrik yang membuatnya. Oleh karena sifat ini, ROM biasa digunakan untuk menyimpan firmware (perangkat lunak yang berhubungan erat dengan perangkat keras). ROM modern didapati dalam bentuk IC, persis seperti medium penyimpanan/memori lainnya seperti RAM. Contoh data-data ROM yang sering muncul adalah saat komputer dihidupkan, maka akan terbaca semua konfigurasi perangkat yang terintegrasi dalam komputer tersebut.
2.  Secondary Storage (Penyimpanan Sekunder)
Secondary Storage adalah alat penyimpanan data atau program yang permanen, informasi atau data yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan di transfer oleh CPU pada saat diperlukan.
Berikut adalah ciri-ciri dari secondary storage:
      ·        Tidak dapat diakses langsung oleh CPU (harus di copy dahulu ke buffer memory).
      ·        Kecepatan akses lebih rendah.
      ·        Kapasitas besar.
     Kegunaan utama penyimpan sekunder antara lain:
      ·       Penyimpan program untuk penggunaan masa datang.
      ·       Penyimpan informasi dalam bentuk file.
Berikut ini adalah jenis-jenis media penyimpanan sekunder:
a.    Floppy Disk (Disket)
Floppy Disk adalah sebuah perangkat penyimpanan file atau data portable yang jaya pada era tahun 1990-an. Sempat populer karena dapat mengangkut file dari komputer ke komputer lain. Seiring perkembangan zaman Floppy Disk telah bergeser dan berkembang pesat ke teknologi yang lebih maju, dengan kata lain Floppy Disk merupakan alat bantu bagi pengguna komputer untuk menyimpan data atau file yang sangat penting. Floppy Disk berfungsi untuk menyimpan data dengan memori terbatas yang hanya mencapai 1.44 Mb saja. Data yang disimpan juga dapat diakses ke komputer lain bertujuan untuk mengangkut data di dalam Floppy Disk untuk kemudian dapat di akses isinya.
b.    Hard Disk
Harddisk adalah penyimpanan berkapasitas tinggi, terdiri dari beberapa fleksibel, piring-piring bundar yang menyimpan barang-barang elektronik, komponen tertutup dalam kedap udara, disegel khususs untuk perlindungan. Harddisk merupakan ruang simpan utama dalam sebuah komputer. Di situlah seluruh sistem operasi dan mekanisme kerja kantor dijalankan, setiap data dan informasi disimpan.   Berikut ini adalah penjelasan mengenai cara kerja dari Harddisk:
1.    Dilakukan pengaksesan terhadap harddisk untuk melihat dan menentukan di lokasi sebelah mana informasi yang dibutuhkan ada di dalam ruang harddisk. Pada proses ini, aplikasi yang kita jalankan, Sistem operasi, sistem BIOS, dan   juga driver-driver khusus (tergantung pada aplikasi yang kita jalankan) bekerja bersama-sama, untuk menentukan bagian mana dari harddisk yang harus dibaca.
2.    Harddisk akan bekerja dan memberikan informasi di mana data/informasi yang dibutuhkan tersedia, sampai kemudian menyatakan, “Informasi yang ada di track sekian sektor sekianlah yang kita butuhkan.” Pola penyajian informasi yang diberikan oleh harddisk sendiri biasanya mengikuti pola geometris, yang dimaksud dengan pola geometris adalah sebuah pola penyajian informasi yang menggunakan istilah silinder, track, dan sector. Ketika informasi ditemukan, akan ada permintaan supaya mengirimkan informasi tersebut melalui interface harddisk untuk memberikan alamat yang tepat dan setelah itu informasi/data pada sektor tersebut siap dibaca.
3.    Pengendali program yang ada pada harddisk akan mengecek untuk memastikan apakah informasi yang diminta sudah tersedia pada internal buffer yang dimiliki oleh harddisk (biasanya disebut cache atau buffer). Bila sudah oke, pengendali ini akan menyuplai informasi tersebut secara langsung, tanpa harus melihat lagi ke permukaan plat itu karena seluruh informasi yang dibutuhkan sudah dihidangkan di dalam buffer.
4.    Papan pengendali akan mengkoordinasikan aliran informasi dari harddisk menuju ke ruang simpan sementara (buffer, cache). Informasi ini kemudian dikirimkan melalui interface harddisk menuju sistem memori utama untuk kemudian dieksekusi sesuai dengan aplikasi atau perintah yang kita jalankan.

c.    Cache
Cache adalah memori berukuran kecil yang sifatnya temporary (sementara). Walaupun ukuran file sangat kecil, namun kecepatannya sangat tinggi. Dalam terminologi hardware, istilah ini biasanya merujuk pada memori berkecepatan tinggi yang menjembatani aliran data antara processor dengan memori utama (RAM) yang biasanya memiliki kecepatan jauh lebih rendah. Penggunaan cache ditujukan untuk meminimalisir terjadinya bottleneck (kemacetan) dalam aliran data antara processor dan RAM. Sedangkan dalam terminologi software, istilah ini merujuk pada tempat penyimpanan sementara untuk beberapa file yang sering diakses (biasanya diterapkan dalam network). Sebuah disk cache adalah bagian dari memori utama atau memori pada boarddisk controller yang menjembatani disk dan CPU. Ketika disk dibaca, sebuah blok lebih besar data akan disalin ke dalam cache yang segera diperlukan. Jika setelah membaca menemukan data yang telah tersimpan dalam cache, maka tidak perlu mengambilnya dari disk, yang lebih lambat untuk mengakses.
d. Harddisk eksternal
 Tempat media penyimpanan data berupa tulisan, gambar, software, dan lain-lain. Harddisk eksternal media penyimpanan yang dihubungkan ke PC dekstop atau laptop dengan kabel USB.  Harddisk eksternal ini bersifat portable sehingga mudah untuk dibawa. Kapasitas media penyimpanan file pada harddisk eksternal sangat bervariasi dan sangat besar, mulai dari 40GB – 500GB, namun sekarang sudah ada harddisk eksternal yang media penyimpanannya lebih dari 1TB (terabyte) bahkan sudah ada yang lebih dari 6TB. Semakin besar kapasitas penyimpanannya maka akan semakin mahal juga harga dari harddisk tersebut. Harddisk eksternal memiliki fitur recovery berguna saat file tidak bisa akibat dari adanya virus. Harddisk eksternal merupakan Plaug and Play. Plaug and Play merupakan harddisk yang dapat digunakan secara langsung tanpa perlu menginstal driver, sehingga kita bisa menggunakan lebih dari satu harddisk. Harddisk eksternal dirancang untuk menerima getaran kurang lebih 3 kali kecepatan gravitasi bumi saat kondisi diam.
Ada beberapa tips untuk memilih Hard disk eksternal :
1. Kapasitas Hard disk
Hal yang paling umum dilakukan untuk membeli hard disk adalah kapasitasnya. Dalam memilih hardisk kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan kita.
 2. Plug and Play
Kemampuan harddisk ketika langsung dipakai setelah disambungkan dengan PC atau laptop.
3. Kecepatan read and write
Kecepatan ini menentukan seberapa cepat proses transfer dari komputer ke harddisk eksternal atau sebaliknya.
4. Fasilitas recovery.
Recovery untuk mencegah agar data yang tersimpan tidak hilang. Fasilitas ini ada yang menggunakan tombol pada casing atau ada juga yang secara otomatis.
5. Casing
Casing pada harddisk sangat beragam, pilihlah casing yang kuat atau kokoh untuk menghindari banyaknya terkena benturan.
e.  Hard disk Removable
Removable Disk merujuk pada media penyimpanan data portabel yang dapat dikoneksikan ke komputer, dan dicabut kembali tanpa membahayakan data di dalamya. Sebagai koneksi, biasanya menggunakan USB atau drive yang dipasang pada komputer. Contohnya antara lain adalah flash disk, flash memory, dan lain sebagainya. Removable disk rentang terhadap file rusak ketika melakukan proses copy data, sehingga kita membutuhkan pemulihan. Perangkat lunak pemulihan Removable disk adalah alat yang komprehensif untuk mengambil file rusak dan folder dari media yang diformat drive removable tanpa kesulitan apapun.
f. CD (Compact Disc)
CD (Compact Disc) adalah sebuah media penyimpanan yang berbentuk piringan, atau disebut juga optik pada generasi pertama yang menggantikan disket (floppy disck) pada waktu itu, karena CD memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar dengan harga yang sama. CD banyak digunakan untuk membuat film dengan resolusi kecil atau sebagai media transmisi software-software aplikasi. CD memiliki kapasitas penyimpanan data 700 MB pada CD single layer, dan menggunakan teknologi laser merah dengan panjang gelombang 700 nm (nano meter). CD dibuat dari plastik karbonat setebal 1,2 mm dengan berat 15-20 gram. Pembagian komponen CD dari bagian tengah sampai luar. Pertama adalah poros CD daerah transisi pertama (cincin penjepit). Daerah transisi kedua adalah daerah informasi dan RIM. CD sendiri secara fisik dibagi menjadi 2 yaitu :
         ·            CD dengan diameter 120 mm dapat menyimpan audio selama 80 menit.
         ·            CD dengan diameter 60-80 mm dapat menyimpan audio selama 24 menit.
Compact Disk mempunyai beberapa tipe, diantaranya adalah CD-R, dan CD-RW, serta pemutar/alat untuk memunculkan data yang ada dalam Compact Disk yaitu CD-ROM. CD-R (Compact Disk Recordable) adalah piringan pipih berbahan polikarbonat berdiameter 120 mm. Untuk mengisi CD-R dengan data diperlukan sebuah perangkat drive khusus. Proses perekamnya juga dilakukan dengan perangkat lunak khusus untuk memasukkan data ke dalam CD-R. Data yang ditulis didalamnya bersifat WORM (Write Once Read Many) yang menunjukan bahwa data hanya dapat diisi sekali dan selanjutnya hanya bisa dilihat/dibaca. CD-RW merupakan pengembangan dari CD-R, sebenarnya dari bentuk sama dengan CD-R hanya sedikit berbeda dalam kegunaan dalam hal penyimpanan data. Perbedaanya adalah CD-RW (Compact Disk Recordable and reWriteable) dalam pembuatannya menggunakan logam perpaduan antara perak, indium, antimon, dan telurrium untuk lapisan perekaman sehingga dapat ditambah, diganti atau dihapus sewaktu-waktu. Bagian ketiga, yaitu alat pemutar Compact Disk yaitu CD - ROM. CD-ROM (Compact Disk Read Only memory). CD-ROM drive hanya bisa digunakan untuk membaca sebuah CD saja.
Secara garis besar CD-ROM dibedakan menjadi 2 menurut tipenya yaitu ATA/IDE dan SCSI. Hal yang paling mendasari dari perbedaan tersebut adalah kecepatannya. Kalau ATA memiliki kecepatan 100-133Mbps, sedangkan SCSI memiliki kecepatan kira-kira 150 Mbps. Untuk tipe SCSI biasanya ditemukan pada CR RW drive. Pada CD ROM terdapat tulisan 56X artinya kemampuan memberikan kecepatan transfer data sebesar 56 x 150 Kbps. Selain kegunaan dasar tersebut CD ROM juga digunakan untuk melakukan penginstalasian sebuah OS (Operating System), Game, atau software-software lainnya, atau melakukan booting pada saat msuk ke OS bila sebuah Sistem tidak mau berjalan. 
g. DVD (Digital Versatile Disc)
DVD adalah disk optik generasi kedua pengembangan dari CD yang memiliki kapasitas penyimpanan lebih besar yaitu sekitar 7 kali dari CD. DVD memiliki kapasitas penyimpanan 4,7 GB single layer dan dapat memutar film atau video dengan resolusi 720x480 piksel. Oleh karena itu pada saat sekarang ini penyimpanan file video atau film lebih condong ke DVD. DVD-R adalah DVD Recordable dan DVD-RW adalah DVD ReWriteable. DVD pada single layer dapat menyimpan sampai 2 jam film dengan mutu tinggi dan dilengkapi dengan audiotrack dengan format stereo Dolby digital atau DTS dengan advanced menu system, subtittle, maupun still picture.
DVD masih menggunakan teknologi laser merah seperti halnya CD dengan panjang gelombang 635-650 nm (nano meter), sedangkan untuk data penyimpanan nya berada pada layer tengah disck. Jadi data lebih aman dari pengaruh kerusakan disk. Tapi pada bagian bawah tetap ada pengaruh ketika kotor atau adanya goresan, karena pada bagian bawah itulah optik laser merah untuk membaca data. Cara kerja DVD Player tak ada bedanya dengan cara kerja CD Player, karena keduanya memiliki komponen optik yang mampu menyorotkan sinar laser berwarna merah ke arah permukaan piringan, atau tepatnya ke permukaan layer dari suatu piringan CD maupun DVD. DVD player mampu menguraikan data video MPEG-2 yang diubah menjadi video komposit standar, agar dapat dinikmati pada pesawat televisi, begitu juga dengan proses decoding audionya diterjemahkan oleh prosesor dolby untuk dikirim menjadi sinyal audio yang berujung di perangkat speaker.  .
Tabel 2 adalah perbedaan antara CD dan DVD:
Bagian
CD
DVD
Ketebalan
1,2 mm
0,6 mm
Panjang gelombang sinar laser
780 nm (nano meter)
650 dan 635 Nm
Panjang pori-pori minimum (lubang)
0,83 Mm
0,4 Mm
Jumlah kiriman (per detik)
150 kb/s
1350 kb/s
Kapasitas Maximum
680 mb
4,7 gb  (single)
8 gb (double)
kecepatan putaran
1,3 m/s
3,49 m/s (single)
3,84 m/s (double)

Daya tahan DVD lebih baik dari CD, karena lapisan data DVD ada di tengah-tengah keping, jadi lapisan data DVD lebih terlindungi dari pada lapisan data pada CD. Lapisan data CD hanya dilapisi oleh lapisan label, bila lapisan label tergores, maka di bagian tergores itu hampir tidak bisa dibaca sama sekali, karena lapisan data sudah rusak. Berbeda lagi dengan DVD, bila bagian label atau bagian mengkilapnya tergores, lapisan datanya masih utuh di tengah-tengah. Selain itu pengkodean data di DVD lebih efisien dari pada CD, yang memungkinkan penanganan kesulitan pembacaan data pada keping tergores dengan lebih baik. Proses pembuatan keping DVD lebih rumit, karena lapisan data DVD berada di tengah. Perlu 2 kali pelapisan plastik untuk membuat keping DVD utuh, sehingga menyebabkan harganya lebih mahal dari pada CD. Pada CD, lapisan datanya ditempatkan setelah pembuatan keping utuh, yang jelas lebih sederhana.
Berikut cara untuk merawat CD/ DVD:
1.    Tidak memegang CD/DVD pada permukaannya, tetapi peganglah pada lubang ditengahnya.
2.    Tidak menulis label dengan alat tulis berujung runcing pada permukaan CD /DVD.
3.    Simpan ditempat yang sejuk dan kering (tidak lembab).
4.    Tidak mencuci CD/DVD dengan air biasa atau air sabun.
5.    Menyimpan CD/DVD ditempatnya, seperti dengan menggunakan CD Holder
6.    Jauhkan koleksi CD/DVD dari terkena sinar matahari langsung, karena bisa menghilangkan data yang tersimpan di dalam keping CD/DVD tersebut.
7.    Bersihkan secara berkala, bisa menggunakan blower yang biasa digunaan untuk mebersihan lensa kamera, atau kain/tisu yang lembut, usapkan secara perlahan dari arah dalam ke arah luar (jangan pernah membersihan CD/DVD dengan gerakan memutar).
8.    Bersihan player CD/DVD dengan menggunaan pembersih CD Player.

1 komentar: