MERANCANG
PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIR di SEKOLAH DASAR SECARA KOMPERHENSIF BESERTA CONTOH
KONKRIT
MAKALAH
Disusun guna
untuk memenuhi matakuliah Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu
: Dra. Nanik Yulianti , MPd
Disusun Oleh
Siti Humaira
150210204010
Kelas B
JURUSANPENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Pekerjaan memiliki peran yang sangat
besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomis,
sosial, dan psikologis. Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh
penghasilan atau uang yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara sosial orang yang memiliki
pekerjaan akan lebih dihargai oleh masyarakat daripada orang yang menganggur.
Pekerjaan tidak serta merta
merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada
setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa (Isaacson, 1985); sedangkan
kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang
ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam
pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel,
1991). Maka dari itu pemilihan karier lebih memerlukan persiapan dan
perencanaan yang matang dari pada sekedar mendapat pekerjaan yang sifatnya
sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah
karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan
dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan
pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian bimbingan karir
secara komprehensif?
2.
Pentingnya Bimbingan karir di
Sekolah Dasar ?
3.
Apa saja tujuan bimbingan karir ?
4.
Apa tahapan dan karakteristik
perkembangan karir murid Sekolah Dasar?
5.
Apa teknik bimbingan karir bagi murid
Sekolah Dasar ?
6.
Apa yang
dimaksud bimbingan karir di Sekolah Dasar ?
7.
Bagaimana pelaksanaan
bimbingan karir di Sekolah Dasar ?
8.
Apa contoh konkrit dari bimbingan
karir secara komprehensif ?
1.3 Tujuan
Penelitian
Adapun tujuan
dalam penelitian ini :
- Untuk mengetahui pengertian bimbingan karir secara komprehensif
- Untuk mengetahui pentingnya bimbingan karir di Sekolah Dasar
- Untuk mengetahui tujuan bimbingan karir di Sekolah Dasar
- Untuk mengetahui tahapan dan karakteristik perkembangan bimbingan karir siswa di Sekolah Dasar
- Untuk mengetahui teknik bimbingan karir di Sekolah Dasar
- Untuk mengetahui bimbingan karir di Sekolah Dasar
- Untuk mengetahui pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah Dasar
- Untuk mengetahui contoh konkrit dari bimbingan karir secara koprehensif
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Bimbingan Karir secara komprehensif
Pandangan ke depan maupun ke
belakang berorientasi kepada penempatan bimbingan karir dalam konteks kehidupan
pribadi yang lingkupnya lebih luas, yang akan memperjelas pentingnya bimbingan
karir sebagai suatu modus operandi (cara kerja) dalam membantu individu untuk
mengambil keputusan yang berkaitan dengan karir yang akan dimasukinya di dalam
kehidupan.Menurut Frank Parson mengidentifikasikan tiga variabel dasar dalam
proses pengambilan keputusan karir, yaitu (1) individu, (2) pekerjaan, dan (3)
hubungan diantaranya keduanya.
Terdapat dua kecenderungan umum
dalam mengartikan bimbingan karir, yaitu yang menekankan keterlibatan variabel
emosi dan kepribadian dalam pemilihan karir dan yang menekankan kepada proses
pengambilan keputusan dalam konteks perkembangan. Kecenderungan pertama
mengartikan bimbingan karir sebagai bantuan kepada individu untuk memilih,
mempersiapkan untuk memasuki dan mengembangkan suatu jabatan. Sedangkan
kecenderungan kedua (Super, 1951) merumuskan pengertian bimbingan karir sebagai
proses membantu seseorang untuk mengembangkan dan menerima gambaran diri secara
terintegrasi dan terkuat dan peranan lainnya dalam dunia kerja, menguji konsep
tersebut terhadap kenyataan, megkonversikan ke dalam kenyataan dengan
memberikan kepuasan kepada diri sendiri dan manfaat bagi masyarakat.
Secara umum bimbingan karir
diartikan sebagai suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat
mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa
depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan
mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab. Bantuan tersebut
mencakup perencanaan karir, pengambilan keputusan dan penyesuaian
pekerjaan.
Jadi, bimbingan karir adalah suatu proses bantuan,
layanan informasi dan pendekatan terhadap individu/ kelompok individu agar
dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja dengan lingkup yang
lebih luas untuk menentukan pilihan karir, mampu untuk mengambil keputusan karir
dan mengakui bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat/ sesuai dengan
keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karir yang akan
ditekuninya.
2.2Pentingnya Bimbingan Karir
Masalah
karir sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi. Individu yang mengalami masalah karir akan
mengalami masalah pribadi juga. Oleh
karena itu, bimbingan karir dan bimbingan pribadi sangat erat kaitannya. Bimbingan karir dipelajari secara khusus
didasarkan kepada anggapan bahwa:
1. Kebutuhan
bimbingan karir akan jauh lebih besar dari pada kebutuhan akan psikoterapi.
2. Bimbingan
karir dapat bersifat terapeutik atau sebagai penyembuhan.Seperti mengemukakan
bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan,
memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan
kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu
menguasai aspek kehidupan lain secara tepat.
Dengan demikian penyesuaian karir membawa perbaikan dalam penyesuaian
secara keseluruhan.
3. Psikoterapi
yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh
beimbingan karir. Perubahan kepribadian
yang diperoleh melalui proses psikoterapi jika dikaitkan dengan pemilihan karir
diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam pengembangan karirnya.
2.3 Tujuan Bimbingan Karir di SD
Bimbingan karir di sekolah dasar
diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam
kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap
semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang
positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya
membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan
diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri.
Menurut Muro dan Kotman (1995:351)
program bimbingan karir di SD difokuskan pada kesadaran diri dan kesadaran
karir (self and career awareness). Layanan bimbingan karir amat erat kaitannya
dengan tiga layanan bimbingan yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang
dikembangkan di dalam bimbingan belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung
perkembangan karir peserta didik. Secara lebih operasional tujuan layanan
bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat:
a. Mengenal
macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan yang ada.
b. Merencanakan masa depan.
c. Membantu arah pekerjaan.
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994).
b. Merencanakan masa depan.
c. Membantu arah pekerjaan.
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e. Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994).
Beiley dan Nihien (1989),
menyarankan program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar,
khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu dan
mencakup hal-hal berikut ini:
1.
Informasi yang difokuskan kepada
tanggung jawab dan struktur pekerjaan.
2.
Penyediaan waktu dan kesempatan bagi
peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang
diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan.
3.
Kesempatan bagi peserta didik untuk
berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya. Interaksi ini akan
menjembatani murid SD dengan dunia kerja.
4.
Kesempatan bagi peserta didik untuk
mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya.
5.
Kesempatan bagi peserta didik untuk
mengenali peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.
2.4 Tahapan
dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Semua aspek perkembangan manusia (sosial, fisik, emosi
dan pendidikan) saling berkaitan, tak terkecuali perkembangan karir. Perkembangan karir merupakan bagian dari
perkembangan manusia, karena:
a)
Perkembangan
terjadi sepanjang hidup manusia
Hal ini
dapat digambarkan dalam batas-batas kematangan yang merujuk kepada tahap
perkembangan yang dicapai.
b)
Perkembangan
individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan
Hal tersebut
berarti bahwa faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik
berpengaruh terhadap perkembangan individu.
c)
Perkembangan
adalah proses yang kontinu
Perkembangan
individu dapat dibantu melalui intervensi seawal mungkin dan berlangsung
sepanjang hidup. Ini berarti bahwa
program yang hanya berpusat pada tahap perkembangan tertentu akan mengurangi
efektivitas perkembangan.
d)
Sekalipun
perkembangan itu kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode
perkembangan.
e)
Perkembangan
individu mencakup diferensi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang
dunianya. Strategi intervensi harus
dirancang untuk membantu individu pada saat berada dalam kematangan normal dari
pada intervensi yang bersifat remedial.
f) Program
intervensi termasuk bimbingan karir harus meperhatikan keragaman individual
tersebut.
Elemen-elemen perkembangan karir
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kesadaran diri; yaitu sadar akan diri
sendiri, kebutuhan, kekuatan yang menuntut pengembangan dan pemehaman diri dan
identitas diri yang positif akan mempermudah keputusan karir yang efektif.
b. Kesadaran pendidikan; murid mengenal
dan menyadari pentingnya pengembangan keterampilan dasar dan penguasaan isi
pengetahuan sebagai alat pencapaian tujuan karir
c. Kesadaran karir; murid menyadari
bahwa perkembangan karir berkembang melalui pendidikan dan pengalaman kerja dan
memahami tentang adanya keragaman dalam dunia kerja.
d. Kesadaran ekonomis; memahami hubungan
secara ekonomis antara ekonomi, gaya hidup dan pekerjaan.
e. Pengambilan keputusan; menyadari
bahwa pengambilan keputusan melibatkan tindakan dalam hal mengidentifikasikan
alternatif, memilih alternatif yang konsisten dengan tujuan dan implementasi keputusan
tersebut.
f. Kompetensi awal; mengembangkan
keterampilan kognitif yang diperlukan untuk memasuki dunia karir.
g. Apresiasi dan sikap; internalisasi
karir yang memberikan kepuasan baik secara pribadi maupun sosial.
2.5 Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD
Bimbingan
karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti:
terpadu dalam KBM, paket bimbingan karir, pengamatan, bacaan dan narasumber.
a)
Terpadu
dalam KBM
Teknik ini merupakan teknik yang paling memungkink1an mengingat
pelaksana bimbingan di SD adalah guru.
Dalam teknik terpadu, guru hendaknya menliti materi kurikulum yang dapat
disisipi bimbingan karir
b)
Paket
bimbingan karir
Paket bimbingan karir dikemass dalam bentuk modul yang
terdiri dari satu topik dan sub topik pembahasan.
c)
Bacaan
Dalam hal ini siswa disuruh untuk membaca riwayat
hidup orang-orang yang berhasil. Selain
dalam buku riwayat hidup, informasi jabatan dapat diperkaya dengan membaca
sumber-sumber bacaan seperti surat kabar, majalah, media elektronik, dll.
d)
Narasumber
Wawasan murid tentang dunia pekerjaan dapat pula
diperoleh dengan mendatangkan narasumber ke sekolah untuk berdoalog dengan
anak-anak. Dapat pula ditugaskan untuk
berdialog dengan orang tua masing-masing.
e)
Pengamatan
Dalam hal ini siswa dapat diajak jalan-jalan menuju
suatu tempat, kemudian di sepanjang jalan mereka diminta mengadakan pengamatan
tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang yang ditemukan.
f)
Ceritera
Murid usia SD sangat menyenangi ceritera, oleh karena
itu guru dapat saja melaksanakan bimbingan karir melalui ceritera. Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam
ceritera divisualisasikan melalui boneka, atau media gambar.
2.6 Bimbingan
Karir di Sekolah Dasar
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, melalui Direktorat Pendidikan Dasar, telah menerbitkan buku
Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan Siswa di Sekolah Dasar dalam rangka
pelaksanaan Kurikulum tahun 1994. Dalam buku pedoman itu disebutkan bahwa isi
layanan bimbingan di Sekolah Dasar ada tiga, yaitu: (1) bimbingan
pribadi-sosial, (2) bimbingan belajar, dan (3) bimbingan karier. Jadi jelaslah
bahwa secara formal dan legal program bimbingan karier harus sudah diberikan
sejak usia sekolah dasar.
isi bimbingan karier untuk kelas-kelas rendah (kelas
1,2, dan 3) maupun untuk kelas-kelas tinggi (kelas 4,5, dan 6) sebagai berikut:
1. Isi bimbingan karier
untuk kelas-kelas rendah (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal. 16-17):
a. Mengenalkan
perbedaan antar kawan sebaya.
b.
Menggambarkan perkembangan diri siswa.
c.
Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi
kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan.
d.
Mengenalkan ketrampilan yang dimiliki siswa.
e.
Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di
lingkungan sekolah.
f.
Menggambarkan kegiatan setelah tamat Sekolah
Dasar.
g.
Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang
dilakukan orang dewasa.
h.
Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik.
i.
Mengenalkan alasan orang memilih suatu
pekerjaan, dan bahwa pilihan itu masih dapat berubah.
j.
Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat
direncanakan sejak sekarang.
k.
Mengenalkan bahwa seseorang dapat
memiliki banyak peran.
l.
Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang itu
dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.
2. Isi bimbingan karier
untuk kelas-kelas tinggi (dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, hal.19-20) adalah:
a.
Menjelaskan manfaat mencontoh
orang-orang yang berhasil.
b.
Melatih siswa menggambarkan
kehidupan di masa yang akan datang.
c.
Membimbing diskusi mengenai
pekerjaan wanita dan pria.
d.
Menjelaskan jenis-jenis ketrampilan
yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu
e.
Melatih siswa membayangkan hal-hal
yang akan dilakukan pada usia kira-kira 25 tahun kelak.
f.
Membimbing siswa tentang macam-macam
gaya hidup dan pengaruhnya.
g.
Menjelaskan tentang pengaruh nilai
yang dianut dalam pengambilan keputusan.
h.
Membimbing siswa untuk memperkirakan
bahwa meneladan tokoh panutan dapat mempengaruhi karirr.
i.
Melatih siswa merencanakan pekerjaan
apa yang cocok pada masa dewasa.
j.
Membimbing siswa berdiskusi tentang
pengaruh pekerjaan orang terhadap kehidupan anak.
k.
Melatih siswa melihat hubungan
antara minat dan kemampuan.
l.
Mengenalkan bermacam-macam cara
untuk menilai kemajuan prestasi.
m.
Mengenalkan macam-macam pekerjaan
yang ada di lingkungan sekitar.
2.7
Pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah Dasar
Setelah memahami materi bimbingan
karier yang harus diberikan di SD, maka langkah selanjutnya adalah menentukan
waktu, tempat, teknik, dan sistem penilaian Bimbingan Karier. Mengenai waktu
pelaksaan bimbingan karier dapat diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang
sudah ada, atau pun menyediakan jam khusus untuk keperluan bimbingan karier
ini. Untuk tingkat SD kiranya lebih praktis jika bimbingan karier
diintegrasikan dengan jam-jam pelajaran yang tersedia. Jika cara ini yang
dipilih, maka semua guru kelas dan semua guru bidang studi sekaligus menjadi
guru bimbingan karier.
Dalam setiap pelajaran yang
diberikan, guru dapat menyelipkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan
pekerjaan/jabatan/karier anak-anak di masa mendatang, disesuaikan dengan tahap
perkembangan karier anak. Jika ada tenaga khusus untuk Bimbingan Karier, maka
penyediaan jam khusus akan sangat bermanfaat.
Tempat pelaksanaan bimbingan karier
dapat di mana saja, misalnya di dalam kelas, di luar ruangan, atau di tempat
kerja yang sesuai dengan topik yang yang dibahas. Penentuan tempat juga
bergantung pada fasilitas yang dibutuhkan. Jika dibutuhkan gambar-gambar, film,
atau video, barangkali lebih cocok menggunakan ruang audio visual kalau memang
ada. Teknik pelaksanaan juga dapat bermacam-macam, secara kelompok atau secara
individual, tergantung dari kebutuhan dan tujuan. Dapat jiga dengan cara alih
tangan (referal), artinya minta bantuan orang lain yang ahli dalam bidangnya
untuk memberikan bimbingan karier. Demikian juga metode dan peralatan yang
dibutuhkan disesuaikan dengan topik pembicaraan dan tingkat perkembangan anak.
2.8 Contoh
Konkrit Bimbingan Karir Komprehensif
1. Siswa di
ajak jalan-jalan menuju suatu tempat, karena dengan jalan-jalan ini siswa akan
melihat dunia kerja yang luas. kemudian di sepanjang jalan siswa di minta
mengadakan pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang di temukan.
pada dunia luar ini sangat banyak sekali.
2.
Konselor atau guru dapat menggunakan
cerita. Karena anak Sekolah Dasar senang dengan cerita. Dengan cerita ini dapat
terkesan jika tokoh-tokohnya dalam cerita tervisualisasikan dengan baik bisa
menggunakan media gambar.
3. Konselor
atau guru menyuruh siswanya membaca buku, majalah,koran dan media elektronik lainnya
tentang macam-macam pekerjaan yang di dalamnya ada kisah-kisah keberhasilan
dari tiap-tiap pekerjaan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bimbingan karir adalah suatu proses
bantuan, layanan informasi dan pendekatan terhadap individu/ kelompok individu
agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan
pilihan karir, mampu untuk mengambil keputusan karir dan mengakui bahwa
keputusan tersebut adalah yang paling tepat atau sesuai dengan keadaan dirinya
dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karir yang akan ditekuninya.
Mengingat betapa pentingnya masalah
karir dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak perlu dipersiapkan dan
dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara memberikan
pendidikan dan bimbingan karir yang berkelanjutan.dan mengenalkan kepada siswa
betapa bervariasinya dunia kerja. Dan setiap pekerjaan itu ada resiko yang
harus di ambil.
DAFTAR
PUSTAKA
Sunaryo Kartadinata, dkk.1998.Bimbingan di Sekolah Dasar.Bandung:
Departemen Pendidikan Nasional.
Hattari. 1983. Ke Arah Pengertian
Bimbingan Karier dengan Pendekatan Developmental. Jakarta : BP3K.
Muslihudin, dkk. 2004. bimbingan
karier di sekolah (Makalah). Bandung : LPMP Jawa Barat.
0 komentar:
Posting Komentar